Rabu, 05 Desember 2012

I'm addicted to you


Rabu, 5 Desember 2012
01.09 WIB

Saat masih terjaga dimalam ini, tersentak aku berpikir. Berpikir tentang rasa yang tak penting buat orang lain. Berpikir tentang perasaan yang konyol jika diceritakan.
Tapi aku akan tetap menceritakannya,hanya sebagai ungkapan perasaan,gambaran apa yang sedang aku pikirkan.


Bermula saat mendengar lagu lama di youtube, Simple plan –Addicted. Lagu ini menyadarkan aku dengan liriknya. Menyadarkan aku dari apa yang aku alami selama ini. Ya! Aku pernah Addicted kepada seseorang.
Kata addicted menurutku lebih cocok dari jatuh cinta, karena apa yang terjadi bukan sesuatu yang diungkapkan dengan sayang, tapi lebih ke sesuatu yang diberikan dengan tulus karena sudah merasa begitu cocok. Sesuatu yang sudah begitu jauh masuk dan melekat sebagai bagian dari cerita hidup kita. Sesuatu yang sampai saat ini belum tergantikan.

Berawal dari pertemuan saat mengikuti bimbingan belajar untuk persiapan Ujian masuk perguruan tinggi. Awalnya tak ada yang mencurigakan, dikelas itu aku berkumpul kembali dengan teman masa kecilku. Bimbingan pun dimulai, sampai kelas berakhir….tak ada yang mencurigakan.
Hari berikutnya, menggunakan ruang kelas di sebuah SD negeri dikota ini program bimbingan belajar itu pun berlanjut. Biologi mata pelajaran yang akan dibahas hari itu. Semua calon mahasiswa ini masuk kekelas dan aku tidak menemukan sosok seperti tentor saat itu,di kelas kami.

Kemudian seorang perempuan yang daritadi duduk di bangku siswa maju kedepan dan memulai pelajaran,sedikit kaget karena semua mengira dia juga siswa.
Perkenalan singkat sebelum pelajaran pun sedikit membuatku kagum, leting 2007 kedokteran. Lulusan dari sekolah favorit pula. Seisi kelas begitu bersemangat hari itu, entah karena pelajaran atau pengajarnya…yang aku tau..aku semakin kagum.

Perkenalan aku dan tentor itu berlanjut diluar kelas, sudah menjadi kebiasaan saat sesi perkenalan,nomor hape selalu jadi pertanyaan penting. Kita pun semakin akrab.
Rasa kagum yang muncul begitu spontan membuat ku penasaran, mencoba tahu lebih banyak, dan akhirnya kita semakin dekat. Sebatas rasa kagum sangat diragukan kalo itu cinta,maka aku tak pernah menganggap itu hal yang penting…yang paling penting bagaimana kita bisa begitu nyaman saat bersama,begitu nyambung saat bercanda,dan begitu banyak waktu yang bisa diluangkan untuk bersama. semuanya berlangsung lama..rasa itu mulai ada…

Saat itu pula aku merasa begitu “addicted” padanya, “aku kan bukan narkoba” guraunya saat aku menggodanya dengan kata-kata itu. Dan hubungan kita semakin dekat namun hanya sebatas teman.
Kata ‘teman’ sangat menjebak. Seperti istilah ‘abang angkat’ yang pernah dia sematkan kepada seseorang. Sampai akhirnya dia kembali menjalin hubungan dengan abang angkatnya yang ternyata mantan kekasihnya saat sekolah. Aku tak terlalu hancur, tapi aku tetap menghindar.

****




Tidak ada komentar:

Posting Komentar